Hati-hati bagi Anda yang
kerap menggunakan software bajakan, baik melalui DVD atau sarana lain. Menurut
data penelitian awal yang dilakukan oleh Microsoft Security, terdapat 63 persen
software bajakan yang di dalamnya terdapat malware.
Dalam pernyataannya,
Microsoft mengatakan bahwa mereka telah melakukan penelitian tersebut mengambil
data dari 118 sampel. Software-software bajakan tersebut dibeli Microsoft dari
para penjual software yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand
serta Vietnam.
Hasilnya, mereka menemukan
sekitar 2000 malware dan virus berbahaya dalam software-software bajakan
tersebut. Malware dan virus tersebut pun masuk dalam kategori berisiko tinggi.
Direktur Legal dan
Korporasi Asia Pasifik dan Jepang Microsoft, Jeff Bullwinkel mengatakan bahwa
pembajakan software merupakan awal kemunculan dari cybercrime. Terlebih
software bajakan bisa diperoleh dengan harga yang jauh lebih murah ketimbang
software asli.
Penelitian dari Microsoft
ini menurut rencana akan dipublikasikan pada kuartal pertama tahun 2013. Dan,
saat ini mereka akan terus menambah jumlah sampel untuk meningkatkan akurasi
data penelitian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar